Blog

‹ Back

Grup WA Keluarga: Tempat Semua Dimulai (dan Kacau)

Kaskus.com,Grup WhatsApp keluarga itu ibarat ruang tamu digital — niatnya buat komunikasi, tapi isinya campur aduk kayak es campur. Ada yang rajin kirim ucapan "Selamat Pagi, Semangat Berkah", ada yang silent reader sejati, ada juga yang tiba-tiba muncul cuma pas pinjam duit. Sekali waktu bisa bahas arisan, lima menit kemudian udah bahas konspirasi alien. Absurd tapi ya... tetap dicintai.

Forward-an Tak Pernah Mati

Drama klasik yang gak pernah absen di grup keluarga adalah forward-an hoax. Mulai dari tips kesehatan ala bumbu dapur, kabar politik panas yang udah expired, sampai video viral dengan caption “HATI-HATI!!!” yang bikin panik duluan, cek fakta belakangan. Kalau ada yang ngingetin, biasanya dibalas: “Ini cuma info, jaga-jaga aja.” Padahal itu berita dari tahun 2014.

Salah Kirim Foto: Malu Tiada Akhir

Salah satu tragedi paling mematikan: salah kirim foto. Entah itu foto selfie gak niat, struk belanja, atau lebih parah... foto pribadi yang seharusnya dikirim ke pasangan malah nyasar ke grup keluarga. Bikin jantung copot, dan biasanya diikuti kalimat sakti: “Maaf, salah kirim ya.” Tapi trauma-nya? Bertahan seumur hidup, terutama kalau udah di-save sama tante atau om yang hobi SS.

Antara Ganggu dan Dirindukan

Meski isinya sering bikin geleng-geleng, grup WA keluarga itu tetap punya tempat khusus di hati. Kadang kita kesel, kadang kita ketawa sendiri baca komentar random dari orang tua. Tapi dari situlah kita tahu kabar keluarga, share undangan, minta restu, atau sekadar tahu kalau kita masih jadi bagian dari sesuatu yang hangat—meski bentuknya digital.